Bogor – Program sekolah penggerak merupakan usaha untuk melaksanakan pendidikan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian. Salah satunya SD Muhammadiyah Bojonggede telah menjadi sekolah penggerak yang ditetapkan oleh Permen Dikbud dan Ristek pada tahun 2021-2022 yang lalu.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Bojonggede Nurul Nujlia, M.Pd mengatakan, pihaknya merasa bersyukur telah menjadi sekolah penggerak yang menekankan literasi numerasi dan kapitalisasi.
“Selain itu, kompetensi kepala sekolah betul-betul harus ditingkatkan dengan peningkatan kompetensi guru,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Menurut Nurul Nujlia, literasi numerasi dan kapitalisasi diterapkan kepada peserta didik sehingga kegiatan-kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh SD Muhammadiyah sangat sangat membantu dan didukung sekali oleh orang tua siswa.
“Sehingga apa yang diharapkan oleh sekolah di antaranya sudah kami laksanakan, seperti program student exchange Malaysia-Singapure pada tanggal 6 s/d 11 Februari 2023 yang lalu ini merupakan kegiatan peserta didik ke luar negeri dan itu sangat menambah wawasan dan keilmuan yang pastinya anak-anak menyatakan secara jelas secara valid secara fakta untuk kultur atau budaya yang ada di negara tersebut,” tambahnya.
“Tidak itu, saja anak didik kita diajak untuk proses pembelajaran di sekolah Malaysia dan Singapure. Ini sangat luar biasa untuk pengalaman anak-anak,” lanjutnya.
Selain itu, Nurul Nuzlia juga menambahkan bahwa SD Muhammadiyah Bojonggede sudah banyak menorehkan prestasi yang membanggakan. Seperti meraih Juara Satu Bola Basket Tingkat Kecamatan Bojonggede pada OSN FLS2N dan Pentas PAI.
“Hal ini membuat kami lebih semangat lagi mendorong prestasi anak didik kami dan di sini pun kami punya yel yel SD Muhammadiyah sekolah relegius, berkarakter, berani, kreatif, berprestasi dan bahagia,” pungkasnya. (Isk)