Pemerintah Israel mengumumkan keadaan darurat nasional hingga 30 September 2024 di tengah meningkatnya serangan terhadap Lebanon dan kemungkinan perluasan serangan roket Hizbullah ke Israel.
Langkah ini diputuskan setelah meningkatnya ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon, menyusul serangan udara yang menargetkan komandan militer senior Hizbullah.
Harian Yedioth Ahronoth melaporkan, para menteri kabinet Israel sepakat untuk mendeklarasikan ‘situasi khusus di front dalam negeri’ di seluruh wilayah Israel. Pemungutan suara dilakukan melalui telepon, berdasarkan usulan dari Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.
Adapun harian Haaretz memaparkan di bawah deklarasi ini, militer Israel diberikan wewenang untuk mengeluarkan instruksi kepada publik, termasuk melarang pertemuan, membatasi aktivitas belajar, serta memberikan instruksi tambahan yang dianggap penting untuk menyelamatkan nyawa.
Keputusan darurat ini diumumkan setelah upaya pembunuhan komandan militer Hizbullah, Ali Karaki, dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut. Sumber militer Israel mengonfirmasi bahwa serangan tersebut menargetkan Karaki, meskipun belum ada informasi lebih lanjut tentang nasibnya.
Sejak Senin (23/9/2024) pagi, serangan militer Israel telah menewaskan 569 orang, termasuk 50 anak-anak, dan melukai 1.835 orang di Lebanon, demikian diungkapkan Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad kepada Al Jazeera. Ribuan orang yang telantar dari Lebanon selatan kini berlindung di sekolah-sekolah dan gedung-gedung lainnya. (Natalia)