KETIKA HATIKU MULAI BANGGA

Engkau bangga dengan ilmumu?. Ingat nasib Iblis laknatullah. Ia menjadi makhluk terkutuk, enggan nuruti perintah Allah bersujud kepada Adam, karena anggap diri lebih mulia terbuat dari api, sementara Adam terbuat dari tanah.

Bangga dengan jabatan?. Firaun punya jabatan tinggi. Anggap diri sebagai Tuhan. Ia megap-megap mati tenggelam dan terhina di laut merah. Mayatnya diselamatkan sebagai pelajaran bagi orang kemudian.

Bangga dengan harta?. Qorun, sangat terkenal dengan hartanya. Ia lenyap ditelan bumi, beserta harta kebanggannya. Bangga dengan nasab?. Kan’an, putra Nabi Nuh, kelelap ditelan ombak.

Bangga dengan status sosial?. Abu Lahab dan Abu Jahal tokoh Qurais yang dihormati dan desegani. Akhir hidupnya mengenaskan. Abu Lahab mati terhina, terkana penyakit lepra bau busuk. Tidak ada keluarga yang mau dekat mayatnya, sehingga hanya dilempari batu sampai numpuk menutupi mayatnya. Sedang Abu Jahal, mati hanya ditebas pedang oleh anak muda ansor, saat petang Badar. Mayatnya dilempar ke dalam sumur bersama anak buahnya.

Masih pantaskah diriku berbangga yang selisihi maunya Allah?. Kisah-kisah ini sebagai cermin diri yang selalu bangga akan status.

Lalu apa yang mesti dilakukan?. Bersyukur atas rahmat Allah yang memberikan kesempatan dan tenaga untuk bersujud padaNya. @Theowawo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *