Jakarta – Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menilai bahwa kehadiran para pejabat negara beserta seluruh gimmick-nya saat memberikan bantuan bagi korban bencana di Sumatera merupakan ajang mencari panggung empati rakyat untuk persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2029 mendatang.
“Dalam kacamata komunikasi politik, mereka ingin membantu tapi juga berharap monetize-nya kalau di YouTube kan bahwa ada dampak, apakah dampak elektoral atau dampak citra,” ungkapnya, Minggu (7/12/2025).
Dia mengakui, bantuan yang diberikan oleh para pejabat negara itu sangat membantu masyarakat yang terdampak bencana, mengingat hingga kini masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Tapi dilihat dari sisi politiknya, hal ini juga menandakan partai politik dan politikus ingin mulai start untuk Pemilu 2029 nanti, terutama Pemilihan Presiden (Pilpres).
Dia mencontohkan, kunjungan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dan Menko Pangan Zulkifli Hasan.
“Kenapa mulai start melihat pemilu? Ketika misalnya 2026 persiapan undang-undang pemilu, tentu mereka juga harus menyiapkan diri. Mas AHY ini juga datang nih, Dedi Mulyadi juga datang ke Sumatera, Mas Gibran, ibaratnya orang-orang yang akan potensial menjadi bertarung di Pilpres di 2029 mereka tuh datang ke Sumatera,” kata Rifki.
Seperti diketahui, sejumlah pejabat negara menjadi sorotan dan menuai kritikan karena dianggap melakukan pencitraan politik di tengah bencana yang terjadi di Sumatera.
Salah satu yang paling mendapat sorotan adalah Zulkifli Hasan yang dianggap pencitraan saat memanggul beras dalam karung saat melakukan kunjungan ke lokasi bencana banjir dan longsor yang terjadi di Sumatera Barat, 30 November lalu.
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menepis aksi Zulhas mengangkat karung atau membantu membersihkan rumah dari lumpur bukan untuk pencitraan. Sebab, Zulhas dikenal sebagai sosok yang mudah tersentuh hatinya ketika melihat penderitaan masyarakat. (Risky)






