Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis data terbaru terkait dampak banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera, Kamis (18/12/2025). Berdasarkan laporan resmi tersebut, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 1.059 orang, sementara 192 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian. Selain itu, sebanyak 7.000 orang dilaporkan mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan.
BNPB mencatat bencana banjir dan longsor ini berdampak luas pada 52 kabupaten/kota di wilayah terdampak. Kerusakan infrastruktur dan permukiman warga pun tergolong masif. Tercatat sebanyak 147.236 rumah warga mengalami kerusakan, baik rusak ringan, sedang, hingga berat, akibat terjangan banjir dan longsor.
Tidak hanya permukiman, banjir dan longsor di Sumatera juga merusak berbagai fasilitas publik yang vital. Sebanyak 1.600 fasilitas umum, 219 fasilitas kesehatan, dan 967 fasilitas pendidikan dilaporkan rusak.
Kerusakan juga terjadi pada 434 rumah ibadah, 290 gedung dan perkantoran, serta 145 jembatan yang mengalami kerusakan atau putus total. Kondisi ini turut memperparah akses distribusi bantuan dan mobilitas warga di wilayah terdampak.
Berdasarkan data per provinsi, Aceh menjadi wilayah dengan jumlah korban meninggal dunia terbanyak, yakni mencapai 451 orang, sementara 31 orang lainnya masih dilaporkan hilang. Sumatera Utara mencatatkan 364 korban tewas dengan 75 orang masih dalam pencarian. Sementara itu, Sumatera Barat melaporkan 244 korban meninggal dunia dan 86 orang masih dinyatakan hilang.
Jika dilihat berdasarkan kabupaten dan kota, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tercatat sebagai daerah dengan jumlah korban meninggal dunia terbanyak, yakni 184 orang. Posisi berikutnya ditempati Kabupaten Aceh Utara, Aceh, dengan 166 korban jiwa, disusul Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, dengan 131 korban meninggal.
BNPB menyatakan, upaya penanganan darurat, pencarian korban hilang, serta distribusi bantuan logistik masih terus dilakukan secara intensif. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dan unsur terkait lainnya juga berupaya mempercepat pemulihan infrastruktur serta pelayanan dasar bagi masyarakat terdampak banjir dan longsor Sumatera. (Latupapua)


