Jakarta – Sedikitnya 194 pelajar sekolah di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengaami keracunan massal usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Akibatnya ratusan pelajar itu dilarikan ke puskesmas terdekat.
Para korban berasal dari MA Maarif Cilageni, SMP Siti Aisyah, SMA Siti Aisyah, dan SDN 2 Mandalasari. Seluruhnya menjalani perawatan di Puskesmas Kadungora.
Kepala Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani mengakui adanya peristiwa keracunan tersebut dan saat ini pihaknya telah menurunkan tim medis. Sebagian korban yang sempat dirujuk ke puskesmas/rumah sakit, sudah kembali ke rumahnya masing-masing untuk menjalani rawat jalan.
Peristiwa itu terjadi Rabu (17/9/2025) sejak petang hingga malam hari. Seluruh pelajar mengeluhkan sakit yang sama di bagian perut diduga sebagai gejala keracunan makanan, namun pihak Dinkes Kabupaten Garut masih akan menelusuri jenis makanan apa yang dikonsumsinya.
“Tim medis saat ini masih fokus untuk penanganan kesehatannya, terutama yang parah dan harus menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kadungora sebanyak 14 orang, dan sisanya rawat jalan dengan tetap mendapatkan pemantauan petugas kesehatan,” ujarnya, Kamis (18/9/2025).
Diketahui, ratusan siswa itu mengonsumsi MBG yang berasal dari dapur SPPG Yayasan Al Bayyinah 2 Garut, Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Garut. Adapun menu yang dihidangkan nasi putih, ayam woku, tempe orek, lalapan sayur, dan buah stroberi.
Kapolres Garut, AKBP Yugi Bayu Hendarto menjelaskan pihaknya juga masih melakukan penyelidikan dugaan keracunan yang berasal dari program pemerintah tersebut. Beberapa sampel makanan serta bekas muntahan juga telah dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
“Kami melakukan pengumpulan bahan keterangan untuk memastikan ada atau tidaknya penambahan korban dan kami melanjutkan penyelidikan lebih mendalam untuk mengetahui faktor penyebab,” katanya. (Fredy)
