Cilacap – Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali menemukan dua jenazah korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada hari ketujuh operasi, Selasa (18/11/2025). Dengan penemuan ini, jumlah korban meninggal sementara bertambah menjadi 18 orang. Hingga hari ini, lima warga masih dinyatakan hilang dan menjadi fokus utama pencarian.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa operasi SAR terpaksa dihentikan sementara pada pukul 16.15 WIB karena cuaca tidak mendukung dan kondisi medan yang labil.
“Tim tetap waspada, karena area pencarian rawan pergerakan tanah,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Sejak hari pertama, tim gabungan telah menyelamatkan 23 warga, 11 di antaranya mengalami luka-luka. Selain itu, 58 orang mendapat perawatan rawat jalan dan tiga lainnya dirawat inap akibat sakit selama berada di pengungsian.
Bencana ini juga menimbulkan kerusakan material cukup besar. Sebanyak 16 rumah dilaporkan roboh atau hilang, 25 rumah lainnya terancam, dan sekitar satu hektar lahan pertanian turut terdampak.
Dari sisi sosial, longsor ini berdampak langsung pada 17 kepala keluarga atau 46 jiwa, sementara 133 kepala keluarga (383 jiwa) terpaksa mengungsi ke sejumlah lokasi, seperti Balai Desa Cibeunying, MTS SS Cibeunying, Masjid Baeturrohman Wanasari, serta rumah kerabat.
BPBD Kabupaten Cilacap bersama Basarnas, unsur Forkopimda, Forkopimcam, relawan, dan berbagai lembaga terkait terus melanjutkan pencarian dengan dukungan alat berat, dapur umum, posko lapangan, serta pemetaan area terdampak menggunakan drone.
“Koordinasi juga dilakukan dengan Bupati Cilacap, termasuk permintaan kajian gerakan tanah kepada PVMBG Kementerian ESDM untuk memastikan keamanan wilayah,” katanya.
BNPB telah berada di lokasi untuk memberikan pendampingan, bantuan logistik, peralatan, serta dukungan pembangunan hunian sementara bagi warga terdampak.
Kepala BNPB turut memantau langsung jalannya operasi dan mengarahkan percepatan pencarian korban yang masih hilang, sekaligus menekankan pentingnya pemulihan jangka panjang.
Warga diminta tetap bertahan di lokasi pengungsian dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor susulan. BNPB, BPBD, dan Basarnas mengimbau masyarakat mengikuti seluruh arahan petugas untuk meminimalkan risiko tambahan selama proses pencarian masih berlangsung. (Wilson)












