Inilah Pencapaian BBWS C3 Ditjen SDA Dalam Memperkuat Ketahanan Pangan dan Air di Banten Tahun 2025

Banten- Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWS C3) sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum mencatat sederet capaian strategis pembangunan infrastruktur sumber daya air sepanjang 2025 yang memberi dampak signifikan pada ketahanan pangan, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir di Provinsi Banten.

Momentum Hari Bakti PU ke-80 menjadi ruang refleksi bahwa capaian tersebut bukan sekadar daftar pekerjaan konstruksi, tetapi bagian dari perjalanan panjang pengabdian sektor pekerjaan umum dalam menyediakan infrastruktur yang benar-benar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo menegaskan komitmen tersebut. “Tugas kami di PU adalah memastikan air mengalir hingga ke sawah-sawah yang terjauh. Irigasi tersier, sekunder, hingga primer harus rapi, sempurna dan tidak ada kebocoran sehingga benar-benar bermanfaat bagi petani”.

Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Dwi Purwantoro menegaskan bahwa infrastruktur sumber daya air bukan hanya proyek konstruksi, tetapi fondasi bagi terciptanya kemandirian pangan, stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Ia menambahkan, “Capaian yang ada saat ini membuktikan bahwa pembangunan sumber daya air memberi manfaat nyata. Mulai dari meningkatnya ketersediaan air baku, irigasi pertanian yang lebih andal, hingga berkurangnya risiko banjir di wilayah rawan”.

Sepanjang periode 2025, BBWS C3 melaksanakan sejumlah pembangunan infrastruktur sumber daya air di Provinsi Banten. Di antaranya pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di 49 lokasi, Intake Air Baku, revitalisasi Situ Cicinta dan dua embung milik Grup 1 Kopassus yang kini kembali berfungsi sebagai kolam retensi dan pengendalian banjir kawasan tersebut.

Pembangunan jaringan irigasi baru pada Daerah Irigasi (D.I) Cimoyan di Kabupaten Pandeglang sepanjang 285 meter, serta rehabilitasi jaringan irigasi di empat daerah irigasi; D.I Ciujung di Kabupaten Serang sepanjang 15,75 kilometer dengan cakupan layanan 1.994 hektare, D.I Cidurian di Kabupaten Tangerang sepanjang 12,40 kilometer dengan layanan 1.663 hektare, dan D.I Cibaliung di Pandeglang sepanjang 15 kilometer melayani 644 hektare lahan pertanian.

Selain pembangunan tersebut, peningkatan irigasi juga diperkuat melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan.

Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen BBWS C3 sebagai UPT Kementerian PU Direktorat Jenderal SDA dalam mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, khususnya upaya mewujudkan kemandirian pangan nasional, memperkuat ketahanan air, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Salah satu pencapaian besar lainnya ialah rampungnya pembangunan Bendungan Karian, yang menjadi penanda semakin dekatnya manfaat yang akan diterima oleh masyarakat. Bendungan Karian dengan kapasitas tampungan sebesar 314,7 juta m3 akan memasok air baku bagi Banten, DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Barat melalui Karian Dam–Serpong Water Conveyance System (KSCS) Project.
Pada sektor pengendalian banjir, pembangunan tanggul Sungai Ciujung dalam program Flood Management in Selected River Basin (FMSRB) telah memberi dampak langsung melalui berkurangnya luas kawasan terdampak banjir dan meningkatnya rasa aman masyarakat sekitar.
Di Sungai Cibanten, pekerjaan Pengendalian Sungai Cibanten juga tengah berjalan. Pengerjaan ini fokus pada penguatan tepi sungai dari tekanan debit air tinggi sekaligus meningkatkan kelancaran aliran, hingga menata kawasan sempadan menjadi ruang terbuka hijau sehingga risiko banjir bisa diminimalkan dan bencana serupa tidak terulang.

Di sisi lain, program berbasis pemberdayaan masyarakat seperti Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) turut memberikan dampak nyata bagi petani. Melalui perbaikan jaringan irigasi sederhana yang dikerjakan langsung oleh kelompok tani, aliran air menjadi lebih optimal sehingga produktivitas lahan meningkat, pola tanam lebih teratur, dan aktivitas pertanian berjalan lebih efisien.

Pada periode 2024-2025, program ini berhasil dilaksanakan di 381 lokasi, dengan melibatkan 5.715 tenaga kerja lokal. Hasilnya, luas lahan sawah yang terairi meningkat hingga 20.445 hektare, memberikan manfaat langsung bagi petani dan masyarakat di wilayah layanan.

Kepala BBWS C3, Dedi Yudha Lesmana, mengatakan bahwa semua capaian tersebut adalah wujud pelayanan negara dalam memenuhi hak dasar masyarakat terhadap air.
“Setiap infrastruktur yang dibangun memiliki tujuan yang jelas, meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kami memastikan bahwa pembangunan ini tidak hanya selesai secara fisik, tetapi benar-benar memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” ujar Dedi.
Dengan hasil tersebut, BBWS C3 akan terus memperkuat pengelolaan sumber daya air agar manfaat pembangunan semakin luas, merata, dan berkelanjutan bagi masyarakat.

“Selamat Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-80”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *