Medan – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menjelaskan kondisi anggaran penanganan bencana yang disebut-sebut mengalami pemangkasan yang cukup besar pada tahun 2025 ini.
Beredar kabar jika anggaran bencana provinsi Sumut tahun 2025 mengalami pemotongan dari Rp 843 miliar menjadi Rp 98 Miliar. Bobby pun menanggapi kabar tersebut.
“Yang ngomong siapa itu (ada pemangkasan)?” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (10/12/2025).
Bobby pun mengatakan anggaran bencana yang disahkan bersama DRPD yakni sebesar Rp 123 miliar dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2025.
“Boleh silakan dilihat dari R-APBD 2025, kalau dibilang diawal angkanya Rp 800 Miliar (lebih), bukanya dari RAPBD yang disahkan bersama-sama dengan DRPD itu angkanya Rp 123 miliar,” ucapnya.
Ia pun menjelaskan kebijakan efesiensi anggaran dari Pemerintah Pusat yang dijalankan pada tahun 2025 ini yang juga berpengaruh pada anggaran tersebut.
“Sesuai dengan Inpres nomor 1 tahun 2025 kan kita ada efesiensi, kita disuruh efesiensi, kita efesiensikan. Nah pertanyaannya efesiensi uangnya ditaruh di mana, kan enggak mungkin enggak kita cantumkan,” ujar Bobby.
Kemudian dikatakan Bobby, anggaran yang diefesiensi dipindahkan ke belanja tak terduga (BTT) yang juga digunakan untuk pembayaran bonus Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) tahun 2024 lalu.
“Diletaklah uangnya di BTT, tetapi sebelumnya kita lihat dahulu ya, BTT yang dianggarkan dari awal itu sudah digunakan untuk PON, pembayaran atlet yang saat itu tidak semua dialokasikan, baik bonus atlet PON maupun Peparnas,” tuturnya.
Kemudian ada juga BTT yang digunakan untuk perbaikan infrastruktur di Nias Barat, yang sebelumnya juga tidak dialokasikan di APBD.
“Lalu untuk Nias Barat, yang jembatannya terputus itu menggunakan BTT juga, karena tidak dianggarkan sebelumnya, jadi Rp 800 miliar itu kalau mau dilihat dari RAPBD silakan buka, berapa angkanya itu saya rasa,” katanya. (Fredy)







