Jakarta – Pemerintah mencatat sebanyak 2.463 titik wilayah di Indonesia masuk kategori rawan bencana, yang harus diantisipasi jelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Rinciannya, terdapat 807 titik rawan banjir, 15 titik rawan banjir rob, dan 1.641 titik rawan longsor di seluruh Indonesia.
Pulau Sumatera menempati posisi tertinggi dengan 749 titik rawan, terdiri dari 175 titik rawan banjir, 571 titik rawan longsor, dan tiga titik rawan rob.
Pulau Sulawesi berada di posisi kedua dengan 401 titik rawan, terinci 147 titik rawan banjir dan 254 titik rawan longsor, tanpa adanya titik rawan rob. Sementara itu, Pulau Kalimantan tercatat 377 titik, Jawa-Bali 328 titik, kepulauan Maluku 307 titik, Papua 184 titik, dan Kepulauan Nusa Tenggara 174 titik rawan bencana.
Pemerintah menegaskan kesiapan menghadapi potensi bencana alam selama masa libur Nataru. Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo menekankan, pengamanan tahun ini berbeda dibandingkan 2024 karena bencana menjadi salah satu fokus utama.
“Beda dengan landscape pengamanan pada tahun 2024 yang lalu, tahun 2025 ini ada beberapa fokus yang menjadi perhatian. Selain pengamanan pada jalur mudik, kemudian jalur arus balik dan objek pengamanan yang sudah ditetapkan, kami perlu mengantisipasi bencana alam,” kata Dedi di Jakarta, Jumat (19/12/2025).
Dedi menambahkan, prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan curah hujan cenderung meningkat secara ekstrem pada periode 29 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, terutama di Jawa, Lampung, Jambi, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. (Risky)






